menu drop down

Jumat, 23 Desember 2016

TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM 2


MEMAHAMI KETELADANAN RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMAT PERIODE MADINAH

A.Sebab-Sebab Rasulullah Hijrah ke Madinah
a.   Adanya provokator, intimidasi dan penganiayaan terhadap diri Rasulullah dan pengikutnya di Mekkah yang telah mencapai titik mengkhawatirkan.
b.   Adanya suasana kondusif da’wah di Madinah yang ditandai dengan dukungan penuh dari sebagian penduduknya akan keberadaan Islam.
B.Upaya Pembinaan Umat di Madinah
Sejarah penyebaran islam di Madinah:
a.   Tahun ke 11 kenabian, pada saat musim haji, para kabilah datang ke Mekkah untuk melaksanakan haji.Nabi Muhammad menemui suku khazraj dari Yastrib di bawah kaki gunung Aqabah dengan tujuan saling berkenalan dan memperkenalkan  agama islam dan langsung menjadi pengikutNya.
Penerimaan itu disebabkan oleh :
ü Pengertian Ketuhanan yang sering disampaikan oleh orang Yahudi di negeri mereka.
ü Informasi tentang akan datanngnya Rasul terakhir dalam  waktu dekat dengan mengerjakan keesaan Allah.
           Rasulullah menasehati mereka agar menyebarkan agama islam di kampung halamannya,akhirnya setiap rumah di Madinah mendengarkan dan membicarakkan nabi Muhammad beserta ajarannya.

b.           Pada ke 12 kenabian,pada musim haji,beliau ditemui 12 orang dari Bani Aus dan khazraj,beliau mengajak mereka pada islam dengan membacakan ayat-ayat AlQur’an dan akhirnya mereka yakin menerima islam dengan membacakan kalimat syahadah.
         
          Pada saat itu juga beliau membaiat mereka yang terkenal dengan Bai’atul Aqabah pertama, yang isinya:
1.Kami tidak akan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun,dan tidak akan menyembah kecuali kepada-Nya.
2.Tidak akan mencuri.
3.Tidak akan melakukan perzinahan dan pelacuran.
4.Tidak akan membunuh anak-anak kami.
5.Tidak akan fitnah-memfitnah,mengumpat,berdusta yang dikarang di antara kedua tangan dan kedua kaki kami,baik di depan maupun di belakang, serta tidak pula merusakkan nama baik.
6.Tidak akan pernah menolak kebaikan .
7.Tidak akan mendurhakai engkau dalam segala hal yang ma’ruf, akan setia senantiasa, baik dalam keadaan senang maupun susah.Bahwa orang yang menepati janji insyaallah akan memperoleh surga,sedang yang melanggarnya terserah dengan Allah akan disiksa atau tidak.

          Sebelum mereka berpisah mereka janji akan bertemu di tempat yang sama dan Rasullullah mengutus 2 sahabatnya untuk mendampingi mereka dalam memperdalam ajaran islam.


c.           Pada masa musim haji tahun 13 kenabian.
          kaum muslimin  madinah mengadakan pertemuan dengan rasulullah di aqabah saat waktu malam,kaum Muslimin Yastrib meminta kepada Rasulullah untuk hijrah ke madinah,Abbas berbicara di hadapan kaum Yastrib: ”Para kaum Khazraj kamu telah mengetahui, bahwa nabi Muhammad ini adalah seorang dari kaum kami. Kami selalu membelanya, karena itu ia mempunyai kedudukan terhormat dan terpelihara di negaranya. Bila mana kamu benar-benar setia kepadanya dan benar-benar mau membelanya, maka kami bersedia menyerahkan Muhammad kepadamu atas dasar tanggung jawabmu. Tetapi kalau kamu hendak menyerahkan dia kepada para musuhnya dan mengecewakan dia, maka tinggalkan saja ia sekarang juga.”
                   Rasul pun berbicara dan bersabda : “Saya ingin mengambil baiat dari kamu ,bahwa kamu akan membela saya sebagaimana kamu membela keluarga dan anak-anakmu”
          Setelah rasulullah mengatakan hal tersebut ke-12 orang tersebut berdiri dan berjabat tangan dengan rasulullah mereka mengatakan akanmembela sampai titik darah penghabisan. Peristiwa ini dikenal dengan Bai’atul Aqabah dua(kubra).





C. Peristiwa Hijrahnya Rasulullah
                   Setelah peristiwa Baiatul Aqabah Kubra, kaum muslimin Mekkah diperintahkan hijrah ke Madinah. Mereka melakukan hijrah secara diam-diam, agar tidak diketahui oleh Musyrikin Quraisy.
                   Tetapi ternyata kaum Quraisy Mekkah mengetahuinya. Mereka heran sekaligus khawatir jika nantinya nabi Muhammad SAW berkuasa di Madinah dan menurut  perkiraan mereka Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin akan menyerang kafilah niaga yang kembali dari Syam ke Mekkah. Dengan demikian ekonomi mereka akan turun.
                   Tindak lanjut dari kekhawatiran tersebut diwujudkan dalam bentuk pertemuan di Darul Nadwah yang menghasilkan keputusan untuk membunuh Rasulullah. Mereka menjalankan suatu teknik yang bertujuan agar keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib tidak dapat menuntut bela kepada mereka, jika Rasulullah terbunuh.  Rencana tersebut diberitahukan kepada Rasulullah dengan memerintahkannya Hijrah sesegera mungkin. Perintah tersebut dari Abu Bakar dan dia meminta agar dapat menemani Rasulullah dalam Hijarahnya. Ternyata Nabi setuju dan Abu thalib mempersiapkan persediaan untuk bekal perjalanan.
          Pada malam hari, ketika pemuda-pemuda Quraisy  mengepung rumah Nabi dan siap membunuh beliau. Rasulullah sudah berkemas-kemas meninggalkan rumah dan berpesan kepada Ali bin Abu Thalib untuk menempati tempat tidur beliau dan mengembalikan barang-barang yang dititipkan kepada beliau kepada pemiliknya masing-masing. Beliau keluar melewati pemuda Quraisy yang tertidur lelap, kemudian beliau menghapiri Abu Bakar untuk berangkat hijrah.
          Tujuan pertama adalah Gua Tsuur sebelah selatan kota Mekkah untuknpersembunyian sementara. Setelah pemuda Quraisy mengetahui bahwa Rasulullah tidak ada di rumahnya, mereka menjelajah ke seluruh kota Mekkah, tetapi tidak bertemu. Akhirnya mereka menemukan Gua Tsuur dimana Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi. Atas pertolongan Allah SWT, laba-laba membuat sarang berlapis-lapis yang menunjukkan bahwa gua tersebut telah lama tidak dimasuki siapapun. Dengan melihat keadaan ini, pemuda Quraisy tidak mencurigai gua tersebut sebagai tempat persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar.
          Selama tiga hari di Gua Tsuur, kebutuhan hidup sehari-hari dikirimi oleh Abdullah bin Abu Bakar, sekaligus memberikan informasi berbagai perkembangan Mekkah. Setelah dirasa aman beliau melanjutkan perjalanan ke Madinah menyusuri pantai Laut Merah. Sedangkan Ali bin Abu Thalib menyusul kemudian dan bertemu dengan Nabi di Quba. Disanalah Rasulullah mendirikan masjid pertama kali dalam sejarah.



           Peristiwa ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At Taubah:40:
اثْنَيْنِ ثَانِيَ كَفَرُوْا الَّذِيْنَ جَهُ أَخْرَ إِذْ للهُا نَصَرَهُ فَقَدْ إِلاَّتَنَصُرُوْهُ
صل مَعَنَا اللهَ إِنَّ تَحْزَنْ لَا , لِصَحِبِهِ يَقُوْلُ إٍذْ الْغَارِ فِى هُمَا إِذْ          كَلِمَةَ وَجَعَلَ تَرَوْهَا لَّمْ بِجُنُوْدٍ ،وَأَيَّدَهُ  عَلًيْهِ سَكِيْنَتَهُ، للهُا نَزَلَ فَأً
قلالْعُلْيَا هِىَ اللهِ  وَكَلِمَةُ قل السُّفْلَىٰ كَفَرُوْأ الَّذِيْنَ

Artinya:
          “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya denggan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Qur’an menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah, dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. (QS At-Taubah:40).
         

          Rasulullah tiba di Yastrib pada hari Jum’at tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1 hijrah bertepatan dengan tanggal 24 September 622 M. Beliau mendapatkan sambutan hangat, penuh kerinduan dan rasa hormat dari penduduknya, sambil melagukan puisi:

Terbitlah purnama menerangi kita,
Dari Tsaniyatil Wada’,
Kami wajib bersyukur,
Selagi ada penyeru di jalan Allah,
Oh Nabi utusan Tuhan,
Engkau kini di tengah-tengah kami,
Engkau datang  membawa perintah,
Yang harus kami taati

                   Pada hari itu juga Rasulullah mengadakansholat jum’at pertama kali dalam sejarah islam, dan beliau pun berkhutbah di hadapan kaum Muslimin (Muhajirin dan Anshor). Sejak saat ini Yastrib berubah namanya menjadi Madinatun Nabi yang selanjutnya sering disebut dengan Madinah.
 




D. Strategi Rasulullah dalam Membina Masyarakat Islam Madinah
           Setelah menetap di madinah,Rasullullah memulai rencana untuk membentuk masyarakat muslim yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.Usaha itu ialah:
1.Mendirikan masjid                           
          Masjid adalah bangunan pertama yang dibangun karena mempunyai potensi sangat vital untuk menghimpun umat manusia di antaranya : menyatukan umat dengan melakukan ibadah berjama’ah,menyusun benteng pertahanan lahir batin sehingga mereka rela mengorbankan kesenangan materi dengan memberikan sebagian harta untuk perjuangan islam, dan membina masyarakat islanm berlandaskan semangat tauhid.

2.Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar
          Kaum Muhajjirin adalah para sahabat nabi yang hijrah dari Makkah ke Madinah.
          Kaum Anshar adalah sahabat Rasulullah yang merupakan penduduk Madinah yang siap menolong dengan hangat kedatangan Rasulullah dan kaumNya.
          Kaum Muhajjirin rela jauh dari sanak saudara demi melaksanakan perintah rasulullah ,dipererat Beliau dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Anshar,Abu Bakar dengan Haritsah bin Zaid,Ja’far bin Abi Thalib dengan Muaz bin Jabbal.Persaudaraan ini dihukumi Rasul seperti saudara kandung.
           Dengan ikatan saudara kandung,diharapkan terbentuk masyarakat yang kokoh dijiwai semangat gotomg royong dan ukhuwah islamiyah.
3. Perjanjian Perdamaian dengan Kaum Yahudi
          Guna mencipatakan suasana yang aman, tenang dan tentram, Nabi mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi Mdinah. Isi perjanjian itu antara lain:
q Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-samadengan kaum Muslimin
q Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib nasehat-menasehati, tolong-menolong dan melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
q Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong-menolong, untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka, dan orang-orang Islam memikul belanja mereka sendiri pula.
q  Bahwa kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat perjanjian itu. Kalau ada perselisihan diantara kedua kaum dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasul.
q  Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah, wajib dilindungi keamanan dirinya (kecuali orang yang zalim dan salah) sebab Allah menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
4.           Meletakkan Dasar-Dasar Politik, Ekonomi dan Sosial untuk Masyarakat Islam
ü Dalam bidang politik: diwajibkan syuraa (musyawarah).
ü  Dalam bidang kekayaan: ada hak sosial yang harus dikeluarkan (zakat).
ü  Dalam bidang transaksi: perniagaanharus tidak ada unsur paksaan dan tipuan.
ü   Dalam hidup bermasyarakat: harus berta’awun (tolong-menolong) dalam kebaikan.
Dengan diletakkannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan negari “Baldatun Thoyibatun Warabbun Ghafur”dan “Mdinatul Munawwarah.”
D.Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW
1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshar dapat memberikan rasa aman dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama.
3. Menumbuh kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin.
4. Memahami bahwa umat islam harus berpegang menurut aturan Allah SWT.
5. Memahami dan menyadari bahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah SWT  dan antara manusia dengan manusia.
6. kita mendapat warisan yang sangat menentukan kaselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam.
8. Terciptanya hubungan yang kondusif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar